Senin, 28 Maret 2016

Beberapa Penyebab Impotensi Dini Pada Pria

Merdeka.com - Hubungan seksual yang Anda lakukan dengan pasangan tak hanya membutuhkan ikatan batin yang kuat. Kekuatan fisik pun harus Anda perhitungkan. Sebab kekuatan fisik tersebut sangat membutuhkan fisik yang fit, begitu pula dengan keadaan alat kelamin Anda.

Sering nonton bokep bikin pria alami impotensi dini?

Bagi pria, salah satu gangguan alat vital yang ditakuti adalah impotensi atau disfungsi ereksi. Namun sayangnya saat ini marak beberapa faktor sederhana yang bisa membuat pria alami impotensi. Apa saja faktor tersebut, berikut adalah daftarnya.

Merokok dan minum alkohol
Merokok dan minum alkohol merupakan 2 aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari pria, terutama tentang rokok. Sayangnya dua hal ini justru bisa membuat pria terkena impotensi. Sebab rokok dan alkohol mengandung racun yang bisa merusak kesehatan aliran darah ke alat vital sehingga menyebabkan impotensi.

Bersepeda
Bersepeda adalah termasuk salah satu olahraga yang selain dapat menyehatkan tubuh juga sebagai sarana pembakar kalori terbaik. Akan tetapi, jika bersepeda dalam waktu lama dapat membuat kekuatan ereksi menurun. Hal itu disebabkan ketika duduk bersepeda dalam jangka waktu lama, tekanan pada perineum atau bagian di antara area genital dan anus serta saraf juga pembuluh darah kekurangan pasokan aliran darah dan oksigen yang menjurus pada fibrosis penis, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam ereksi.

Stres dan depresi
Salah satu hal sepele lain yang menyebabkan impotensi adalah faktor psikologis. Banyak penelitian menyebutkan bahwa faktor psikologis seperti salah satu contohnya adalah widower syndrome atau kehilangan istri dapat memicu berkurangnya kekuatan penis untuk tegang dan mengeras.

Pola makan sembarangan
Ketika seorang pria doyan mengonsumsi segala macam makanan berlemak, maka dia akan mengalami obesitas. Obesitas yang ditandai dengan menumpuknya banyak lemak dalam tubuh ini akan membuat aliran darah dipenuhi dengan lemak. Sehingga mengganggu aliran darah ke alat vital dan membuat pria terkena impotensi.

Nonton film porno
Menurut sejumlah penelitian, seringnya menonton film atau hal porno dapat membuat seorang pria tidak bisa mengalami ereksi dengan sempurna. Hal ini disebabkan intensitas menonton film dewasa akan membuat hasrat seseorang ketika harus berhubungan intim dengan pasangan menurun drastis karena merasa lebih terpuaskan dan menarik untuk melihat hal-hal berbau pornografi daripada harus bercinta secara langsung.

Kurang tidur
Menurut salah seorang pakar urologi Harry Fisch, MD, bercinta memang hal yang mudah dilakukan kapan saja, akan tetapi ketika kualitas tidur rendah maka tingkat kekuatan ereksi juga akan menurun. Hal ini terjadi karena saat seorang pria kurang tidur maka tingkat hormon testosteron mereka juga turun sehingga tidak bisa ereksi dengan baik.

Wah, tak disangka ternyata hal sepele bisa membuat pria mengalami impotensi. Bahkan menonton bokep yang lekat dengan kegiatan seksual pun menjadi salah satu faktor di dalamnya. Oleh karena itu hindari hal-hal remeh di atas agar hubungan seks Anda dan pasangan selalu pana

Hati-Hati!! Menstruasi Tidak Teratur Tingkatkan Resiko Kanker Ovarium

Bagi wanita yang seringkali mengalami siklus menstruasi tak lancar, sebaiknya waspada. Penelitian terbaru mengungkap bahwa wanita yang menstruasi bulanannya tak teratur berkemungkinan dua kali lipat mengalami kanker ovarium dibandingkan dengan wanita yang menstruasinya teratur.

Peneliti berusaha menemukan faktor risiko dari kanker ovarium untuk membuat wanita waspada dan berhati-hati. Mereka berpendapat bahwa akan sangat jika wanita yang mengalami menstruasi tak teratur segera memeriksakan diri untuk melakukan screening kanker.

"Sekitar 90 persen penderita kanker ovarium tak memiliki faktor risiko yang jelas. Penelitian kami bertujuan untuk mengetahui siapa yang lebih berisiko mengalaminya. Jika kami bisa menemukannya, kami bisa melakukan tindakan optimal untuk mencegah hal tersebut," ungkap Barbara Cohn dari Public Health Institute di Berkeley, seperti dilansir oleh Health Day News (09/04).

Meski begitu penelitian ini tak menunjukkan dengan jelas apakah menstruasi yang tak teratur adalah penyebab dari kanker ovarium. Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 14.000 wanita di Kaiser Permanente Health Plan, California antara tahun 1959 dan 1967. Peneliti mengikuti partisipan selama lebih dari 50 tahun sampai meninggal.

Selama penelitian tersebut diketahui 103 wanita mengalami kanker ovarium, dan 20 di antaranya memiliki menstruasi yang tidak teratur. Wanita yang mengalami menstruasi tak teratur berkemungkinan terkena kanker ovarium 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mengalami menstruasi teratur.

Selain menstruasi yang tak teratur, ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko kanker ovarium, di antaranya memiliki saudara, ibu, atau anak yang memiliki kanker ovarium. Dengan adanya hasil penelitian ini peneliti berharap agar wanita lebih waspada. Jika mereka memiliki menstruasi yang tak teratur, mereka bisa segera memeriksakan diri ke dokter atau melakukan tindakan pencegahan lebih dini.

Ini Penyakit Reproduksi Paling Mematikan Pada Wanita

Ini penyakit reproduksi paling mematikan pada wanita!
Dikutip dari laman www.merdeka.com, menjaga kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi adalah hal yang tentu harus dilakukan oleh wanita. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, mulai dari rajin memeriksakan diri ke ginekolog hingga melakukan pap-smear. Namun seringkali wanita melupakan satu bagian yang paling penting, yaitu ovarium atau indung telur.

Kanker ovarium adalah penyakit reproduksi yang paling mematikan pada wanita. Lebih berbahaya lagi karena tak ada cara yang pasti untuk mencegah atau mengetahui jenis kanker ini lebih awal, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (09/09).

Sebuah penelitian mengungkap bahwa 20.000 wanita akan mengalami kanker ovarium pada tahun 2014, dan 14.000 lainnya akan meninggal karena penyakit ini. Risiko terkena kanker ovarium juga lebih tinggi pada wanita yang memiliki mutasi gen BRCA. Meski begitu, yang paling menakutkan adalah bahwa kanker ovarium lebih sulit dideteksi dibandingkan kanker lainnya.

Saat ini, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengawasi kesehatan ovarium adalah memeriksakan diri ke dokter. Dokter harus meraba dan melihat ke dalam ovarium untuk mengetahui adanya benjolan yang tumbuh. Ini bukan tes yang menyenangkan bagi wanita, dan akan terasa sangat tak nyaman. Namun ini satu-satunya tes yang bisa dilakukan.

Selain memeriksakan diri ke dokter, ada juga beberapa gejala kanker ovarium yang sebaiknya diwaspadai. Yaitu ketika Anda merasa bagian perut membengkak, bukan karena masuk angin atau terlalu banyak makan, dan terus membesar. Selain itu juga jika Anda merasa cepat kenyang dan merasa kesulitan buang air kecil atau buang air besar.

Jika gejala tersebut tetap ada selama dua sampai tiga minggu segera periksakan diri ke dokter. Gejala ini mirip dengan masalah pencernaan, ini jugalah yang membuat kanker ovarium menjadi lebih sulit dideteksi. Anda bisa menurunkan risiko dengan mengetahui kanker ovarium sejak dini. Salah satunya dengan mengetahui apakah Anda lebih berisiko dengan melakukan tes genetik atau mencari tahu jika ada anggota keluarga yang memiliki sejarah kanker ovarium.